Livia Ramadhanti - JDP Batch XIII
Hi aku Livia, Journalist Development Program/ JDP 13. Saat kuliah di jurusan Public Relations di Universitas Padjajaran saya tidak pernah bermimpi untuk jadi seorang reporter, bisa dibilang ilmu yang saya pelajari ialah bagaimana cara menghadapi media, dan gimana caranya berita media sejalan dengan yang kami kehendaki.
Tapi semuanya berbanding terbalik, saat diterima di Metro TV sekitar tahun 2015, saya kembali belajar mengenal dunia broadcast, menulis berita berdasarkan fakta bukan lagi keinginan saya. Sulit? Tentu diawal. Tapi saya menikmatinya, pengalaman seorang reporter tidak bisa dibayarkan. Kami begitu dekat dengan peristiwa, kami pun punya tanggung jawab besar menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat, tentu informasi yang valid. Berpacu dengan kecepatan, tapi tetap harus akurat dan tajam.
Pengalaman setiap reporter khususnya tv berita seperti Metro TV pasti berbeda-beda, tapi kalimat Jackie Kennedy "Being a reporter seems a ticket out to the world" bisa jadi gambaran tepat. Mungkin kalo bukan karna profesi ini saya belum tentu berani mendekati lokasi bom Thamrin, mencari korban pesawat jatuh ditengah laut, meliput tsunami Banten dan ledakan gunung Krakatau, atau pergi keujung Timur dan Barat Indonesia. Tak hanya didalam negeri, kami juga punya kesempatan melihat peristiwa diluar negeri.
Yang tak kalah penting bagi seorang jurnalis lapangan, setiap hari adalah waktu yang tepat untuk belajar. Karna kami tak pernah tahu, berkantor dimana kami hari ini. Apakah di Istana?ruang seorang anggota DPR?, dikantor kementerian?, Rumah Sakit?, atau justru dibawah kolong jembatan? Dipemukiman kumuh? Dilokasi bencana? Kami tidak bisa memilih, di semua tempat itulah kami bekerja.